Mengenal Kayu Jabon (Anthocephalus cadamba)

Pohon jabon termasuk famili Rubiaceae. Tanaman ini mempunyai nama daerah kelampeyan (Jawa), toa (Sulawesi), sencar (NTB), dan masarambi (Irian Jaya). Hidupnya sangat mudah beradaptasi dengan lingkungan, baik dalam hal iklim maupun tanahnya.

Tempat tumbuh dan penyebaran
Pohon jabon tumbuh pada tanah aluvial di pinggiran sungai, tanah lihat, podsolik coklat, dan tanah lempung. Selain itu juga tumbuh pada peralihan antara tanah rawa dan tanah kering yang kadangkala digenangi air. Jenis tanaman ini, dapat tumbuh baik pada ketinggian 0-1300 m dpi dan pada berbagai tipe iklim yakni A, B, dan C menurut klasifikasi Schmidt dan Fergusson.
Mengenai iklim, jabon menyukai daerah dengan curah hujan rata-rata tahunan 1300-4000 mm, musim kering 0-3 bulan per tahun, dan temperatur tahunan rata-rata 20-32° C. Tekstur tanah yang disenangi adalah yang bertekstur ringan hingga sedang dengan reaksi netral hingga asam.

Secara alamiah, pohon jabon terdapat dalam kisaran lintang 9° LS-27° LU. Kisaran lintang tersebut meliputi wilayah Assam, Benggala, Burma, Srilanka, Philipina, Indonesia, dan Papua Nugini.

Di Indonesia, penyebaran tanaman ini merata hampir di seluruh nusantara. Hal ini disebabkan jabon merupakan pohon asli daerah tropis.

Ciri-ciri

Jabon termasuk pohon yang menggugurkan daun. Tinggi mencapai 45 m, diameter batang 160 cm, dan panjang batang bebas cabang mencapai 30 m. Batang berbentuk silindris dan lurus serta berbanir (mempunyai akar yang menganjur ke luar untuk menopang batang pohon yang tinggi besar). Tinggi banir mencapai 1,5 m. Cabang-cabangnya tersusun mendatar dan bertajuk tinggi. Bentuk tajuk bulat dan tidak terlalu rimbun. Kayu teras (inti kayu) dan kayu gubalnya (kayu lunak, bagian antara inti kayu dan kulit) berwarna putih semu kuning muda atau kuning semu gading dengan BJ 0,4 dan kelas awet III-IV. Pohon jabon berbunga antara bulan Juni-September setiap tahunnya. Buahnya termasuk buah majemuk berbentuk bulat dan lunak. Biji berukuran kecil bahkan mendekati halus. Jumlah biji kering tiap kilogramnya mencapai 26 juta butir atau kira-kira 23,7 juta biji kering per liter dan hama perusak daun dari jenis Arthroschista hilaris. Produksi kayu jabon dalam m  per ha setiap tahunnya mencapai 40 m3.

Posting Komentar

  © Pasar Agro Online Indonesia by Agrosukses.com 2016

Back to TOP