Ada
3 jenis kayu meranti yang dikenal yakni meranti kuning, meranti merah, dan
meranti putih. Masing-masing jenis terdiri atas beberapa spesies. Perbedaan
khas di antara ketiga jenis meranti tersebut selain pada warna kayu terasnya
juga pada kandungan silika kayunya. Meranti kuning tidak mengandung silika. Meranti merah ada yang mengandung
silika ada yang tidak mengandung silika seperti (5. acuminata, 5. macroptera,
5. ovaiis). Sementara meranti putih mengandung silika dengan kadar
mencapai 1,1%.
1. Meranti kuning
Spesies yang termasuk meranti kuning adalah Shorea
faguetiana, S. acumina tissima, S. gib bos a, S. hopeifolia, dan 5. mu/tiflora.
Tempat tumbuh dan penyebaran
Meranti kuning hidup dalam hutan hujan tropis dengan tipe
curah hujan A dan B seperti di Indonesia.
Jenis tanah yang dikehendaki adalah podsolik merah kuning, podsolik kuning, dan
latosol dengan ketinggian sampai 850 meter dpi.
Daerah penyebaran meranti kuning meliputi Aceh, Sumatera
Barat, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jambi, Riau, dan seluruh Kalimantan.
Ciri-ciri
Pohon meranti kuning dapat mencapai tinggi 20-60 m dengan
batang bebas cabang antara 10-45 m. Bentuk batangnya lurus silindris dengan
diameter mencapai 1,5 m. Biasanya pohon berbanir, tinggi banirnya hingga 3-6,5
m.
Warna kayu teras cokelat-kuning muda (untuk jenis Shorea
acumina tissima, 5. gibbosa, dan 5. multiflora), semu-semu hijau (jenis 5.
hopeifolia), dan cokelat muda semu kuning (jenis 5. faguetiana). Kayu gubalnya
yang telah kering berwarna kelabu (sebenarnya karena pengaruh jamur). Berat jenis kayu rata-rata 0,54 dan
termasuk kelas awet II-III.
Meranti kuning
tidak setiap tahun berbuah. Biasanya musim berbuah jatuh pada bulan Oktober
sampai April. Biji yang jatuh dapat segera berkecambah, bahkan ada yang ber-kecambah
sebelum jatuh. Pada biji yang masih baru daya kecambahnya mencapai
80-90%.
c.Kegunaan
Kegunaan utama kayu meranti kuning adalah untuk kayu lapis,
baik untuk venir luar maupun venir dalam. Selain itu juga dipergunakan untuk
mebel dan bahan bangunan perumahan. Jenis kayu ini tergolong mudah dalam
pengerjaannya dan mudah dilengkungkan.
2. Meranti merah
Beberapa spesies
yang termasuk meranti merah adalah Shorea lepidota, 5. acuminata, 5. Jeprosu/a,
dan 5. macrophylia.
Tempat tumbuh dan penyebaran
Pohon meranti ini tumbuh di hutan hujan tropis dengan tipe
iklim A, B, dan C menurut Schmidt dan Fergusson. Jenis tanah tempat tumbuhnya
biasanya podsolik merah kuning, podsolik kuning, atau latosol. Ketinggian
tempat berkisar antara 0-1300 m dpi.
Daerah penyebaran meranti merah di Indonesia meliputi daerah-daerah
seluruh Sumatera, Seluruh Kalimantan, dan Maluku.
Ciri-ciri
Tinggi pohon dapat mencapai 60 m, diameter 150 cm, dan
batang bebas cabangnya mencapai 40 m. Diameter batang umumnya sekitar 100 cm
dengan kulit luar berwarna kelabu atau cokelat.
Meranti merah
mulai berbunga pada bulan Agustus-Oktober. Buah mulai masak pada bulan Januari
sampai Maret. Buah yang jatuh biasanya langsung berkecambah. Banyaknya biji per
kilogram bervariasi tergantung jenisnya. Untuk jenis Shorea acuminata
560 butir per kg, sedangkan 5. macroptera 55 butir per kg.
Kegunaan
Kegunaan utama meranti merah adalah untuk kayu lapis. Di
samping itu juga digunakan untuk bahan bangunan, mebel, hingga bahan baku pulp
(bubur kertas). Untuk keperluan bangunan seperti balok, galar, kaso, pintu, dan
jendela; kayu meranti termasuk mudah dikerjakan sampai halus.
Meranti putih
Jenis-jenis yang termasuk meranti putih adalah Shorea
assamica, S. brachteolata, 5. javanica, S. lamellata, dan 5. ochracea.
Tempat tumbuh dan penyebaran
Meranti putih hidup pada hutan hujan tropis dengan tipe
iklim A dan B. Tumbuh baik pada tanah yang tergenang air dalam hutan rawa,
tanah liat, juga tanah berpasir, dan berbatu. Ketinggian tempat yang optimum
untuk pertumbuhannya antara 0-700 m dpi.
Penyebarannya meliputi seluruh Sumatera, seluruh kalimantan,
seluruh Sulawesi, dan Maluku.
Ciri-ciri
Tinggi pohon antara 12-55 m. Batang bebas cabang antara 8-37
m. Diameter batang sekitar 180 cm. Bentuk batangnya lurus dan silindris dengan
banir setinggi 3,5 m.
Warna kayu terasnya
putih (segar) lambat laun menjadi kuning muda atau cokelat kuning. Warna kayu
gubalnya putih yang lama kelamaan berubah menjadi cokelat kuning muda.
Meranti putih
tidak selalu berbuah setiap tahun. Biasanya musim buah terjadi pada bulan
Oktober-April. Kandungan biji per kg tergantung jenisnya. Untuk jenis Shorea
javanica mengandung 845 butir per kg, sedangkan jenis 5. assamica mengandung
950 butir per kg.
Kegunaan
Sama dengan meranti kuning maupun meranti merah, kegunaan
utama meranti putih untuk bahan kayu lapis. Juga dipakai sebagai papan partikel, lantai, bahan bangunan, dan bagian
dalan perkapalan. Selain itu meranti putih baik dijadikan bahan untuk mebel
murah.
Read more...