Mengenal Pengolahan Kayu Menjadi Papan Partikel (Particle Board)

Pada dasarnya proses pengolahan kayu menjadi papan partikel tidak jauh berbeda dengan pengolahan kayu lapis. Hanya saja pada papan partikel lapisan-lapisan penyusunnya bukan berupa lembaran kayu tipis (venir) yang terdiri atas venir muka dan venir inti. Pada papan partikel, lapisan-lapisan permukaan dan inti terdiri atas partikel-partikel kayu yang dapat berbentuk pasahan, serpih, biskit, tatal, serbuk gergaji, keret, dan wool kayu ekselsior. Lapisan-lapisan partikel kayu tersebut disusun menjadi papan lembaran muda yang terdiri atas lapisan permukaan bawah, lapisan inti, dan lapisan permukaan atas.
Ada beberapa tahap kegiatan dalam proses pembuatan papan partikel ini, yakni persiapan bahan, pencampuran bahan, pembentukan lembaran, pengepresan lembaran, dan penyempurnaan.

1. Persiapan bahan
Kegiatan ini terdiri atas pembuatan dan pengumpulan bahan penyusun papan partikel. Bahan pembuat dikumpulkan per jenis bentukan untuk digunakan sesuai peruntukannya. Bahan berbentuk serbuk biasanya digunakan pada lembaran permukaan, yang berbentuk pasahan papan atau berbentuk biskit umumnya digunakan untuk lembaran inti, dan seterusnya. Pada tahap ini bahan diberi perekat sebanyak 10% dari berat kering partikel. Selanjutnya bahan dikempa panas pada suhu 170° C selama 2,5 menit.

2. Pencampuran bahan
Pada tahap pencampuran bahan, dilakukan penambahan resin dan lilin pada papan partikel. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan sifat tahan air. Konsentrasi perekat lilin yang diberikan berkisar antara 0,25-2% dari berat kering partikel dan berbeda-beda untuk setiap lapisan yang ada. Untuk lapisan permukaan penambahan resin dan lilin lebih besar dibandingkan dengan lapisan inti. Pencampuran dilakukan menggunakan mesin pencampur berkecepatan tinggi.

3. Pembentukan lembaran
Kegiatan ini merupakan tahapan paling kritis karena meliputi penempatan dan penyusunan partikel untuk dibentuk menjadi lembaran muda yang terdiri atas lapisan permukaan bawah, lapisan inti, dan lapisan permukaan atas. Pembentukan dilakukan menggunakan mesin pengatur elektrostatis yang dapat menghasilkan papan partikel yang kuat dengan susunan lapisan relatif sempurna dibandingkan dengan mesin lainnya.

4. Pengepresan
Setelah lembaran papan terbentuk kemudian dilakukan pengepresan. Pengepresan dimaksudkan untuk mendapatkan lembaran yang padat dan teguh. Papan partikel berketebalan 0,5 inchi (1,27 cm) dapat dipres dengan mesin bersuhu 182° C selama 3 menit. Untuk ukuran papan yang lebih tebal, waktu pengepressan dilakukan selama 3-10 menit.

5. Penyempurnaan

Tahap terakhir pembuatan papan partikel adalah penyempurnaan atau sering disebut juga finishing. Finishing ini meliputi kegiatan pendinginan papan dan pengampelasan permukaan papan partikel. Pendinginan dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan papan akibat pemanasan terlalu lama. Pengampelasan dimaksudkan untuk mendapatkan permukaan papan partikel yang lebih halus. Hal ini bisa dimaklumi mengingat partikel-partikel penyusun papan mempunyai bentuk, ukuran, dan susunan yang beragam sehingga perlu dilakukan penghalusan di kedua permukaannya. Meskipun demikian ada juga tipe-tipe papan partikel tertentu yang tidak memerlukan tahap finishing ini, misalnya papan partikel yang terbuat dari partikel berbentuk biskit dan berperekat Fenol Formaldehide.

Posting Komentar

  © Pasar Agro Online Indonesia by Agrosukses.com 2016

Back to TOP